Banjir di RS Aceh Tamiang (detik)
Karena itu, ia memilih terjun langsung membantu pemulihan bersama sejumlah pihak. Meski saat ini tidak berpraktik di rumah sakit mana pun, terakhir bekerja di RS Columbia Asia Medan, instingnya sebagai tenaga medis membuatnya merasa perlu ikut membantu.
Ia menyebut upaya perbaikan sudah dikoordinasikan bersama pemerintah daerah. "Pemerintah setempat pastinya selalu berupaya dalam membantu, skala banjir ini terlalu luas, saya dan tim bermaksud ikut andil membantu dan berkolaborasi dengan pemerintah setempat," ujarnya.
Dokter Ilham juga mengungkapkan adanya dukungan dari staf bupati Aceh Tamiang serta bantuan TNI. "Selama tiga hari, 100 personel TNI diturunkan untuk membantu membersihkan IGD, dan alhamdulillah sudah mulai membaik bagian IGD, tapi tetap saja kita harus bersama-sama bahu membahu untuk membantu."
Walaupun IGD telah mulai berfungsi kembali, kebutuhan terbesar justru ada pada ketersediaan obat dan alat kesehatan. "Saat ini yang dibutuhkan adalah obat-obatan dan alat medis untuk melayani masyarakat terdampak yang sakit, karena hampir semua alat rusak karena terkena banjir, dan obat-obatan juga tidak dapat dipakai," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa kerusakan paling parah berada di Instalasi Farmasi. "Kondisi cukup parah, lumpur di mana-mana, tapi IGD sudah dibersihkan dan mungkin bisa digunakan dalam waktu dekat, sedangkan untuk instalasi farmasi saat ini rusak parah, ini yang menjadi poin penting karena obat-obatan banyak yang tidak bisa dipakai lagi," tutupnya.
