"Para pria dalam studi tersebut menunjukkan membayar untuk seks hampir sama seperti membayar tempat untuk mengelola kecemasan, kerentanan, masalah seks, dan menghindari penolakan yang mungkin mereka terima dalam hubungan kencan," kata Sarah seperti dikutip dari Psychology Today.
Sedangkan, pakar andrologi dari Universitas Udayana Prof Wimpie Pangkahila, SpAnd, mengatakan jika seks memang satu dari sekian kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Itu sebabnya, banyak orang yang rela membayar mahal untuk memenuhi kebutuhan seksnya.
"Bukan sekadar adiksi, pelanggan prostitusi umumnya merasa kesepian. Bagi yang sudah punya pasangan, mereka merasa kebutuhan seksualnya tidak terpenuhi. Ada juga yang berharap pengalaman berbeda dengan jasa prostitusi," kata Prof Wimpie beberapa waktu lalu.