Heboh tersebarnya kasus pemerkosaan yang dilakukan Julianto Eka Putra kepada dua siswinya. Sambil menahan tangis, dua wanita tersebut menceritakan bagaimana kronologi mereka diperkosa oleh sosok yang dikenal sebagai sang motivator sekaligus pemilik sekolah SPI di Kota Batu, Jawa Timur.
Julianto sendiri mendirikan SPI dengan tujuan membantu pendidikan kepada anak-anak yatim dan kurang mampu. Tapi, siapa yang menyangka jika beberapa wanita yang berniat menimba ilmu di sana malah menjadi korban perilaku bengisnya.
"Jadi waktu itu saya masih kelas 2 SMA, masih berusia 16 tahun, jadi memang saya itu sekolah di SPI yang diperuntukkan untuk anak-anak yatim piatu atau yang kurang mampu," ungkap salah satu korban kepada Karen Pooroe dilansir dari YouTube CokroTV pada Kamis (7/7).
"Saya masuk karena memang orang tua saya tidak mampu, saya juga masuk ke sekolah itu karena ingin memiliki masa depan yang lebih cerah lagi dengan mendapatkan pendidikan yang layak," sambungnya.
Korban pun menceritakan jika pemerkosaan itu terjadi setelah mengikuti perlombaan antar sekolah. Saat itu, Julianto membawa korban ke sebuah bukit dengan mengendarai mobil. Di saat itu, Julianto sempat memberikan kata-kata motivasi.
Tak lama dari itu, Julianto malah melakukan pelecehan seksual. Dan tak ada satu pun yang menyangka jika sosok motivator Julianto Eka Saputra melakukan perbuatan keji, yakni pemerkosaan kepada muridnya sendiri.
Sang korban pun awalnya tak curiga karena menganggap jika Julianto sudah seperti ayahnya senidri.
"Awalnya saya masih belum ngeh (sadar), karena belum terlalu kayak gimana. Tapi tidak lama kok malah kayak gini (menjurus ke tindak pelecehan seksual), dan saya jadi takut di situ," ungkap korban.
Korban juga bercerita jika aksi Julianto sudah beberapa kali dan semakin parah. Namun sang korban tak berani melaporkan aksi keji tersebut.