"Kemudian, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara," ungkapnya.
Lalu, untuk di wilayah Pulau Jawa, awan ini juga berpotensi muncul di sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Tak hanya di wilayah Pulau Jawa dan Kalimantan saja, awan cumulonimbus juga berpotensi muncul di sekitar Sulawesi. Bahkan cakupannya pun lumayan besar yakni di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara.
Selain itu, ia juga memberi tahu bahwa Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki potensi yang sama dengan wilayah lainnya. Kawasan Papua, Samudera Hindia bagian selatan Nusa Tenggara, dan Samudera Pasifik di utara Papua pun diperkirakan akan disambangi dengan awan cumulonimbus.
Tak hanya dari potensi munculnya awan cumulonimbus, Dwikorita juga menghimbau untuk para transportasi laut untuk berhati-hati dengan kondisi cuaca seminggu ke depan yang memicu munculnya gelombang tinggi.
"Perlu kewaspadaan juga masih di akhir Maret 2021, terutama di dalam peta yang warnanya merah, oranye. Kalau ungu ini relatif aman, tetapi yang memerlukan kewaspadaan adalah oranye ke arah merah, yaitu di perairan sebelah barat Sumatera, Samudera Hindia, dan perairan sebelah selatan Jawa hingga Nusa Tenggara serta di laut Natuna," jelasnya.