Bos perusahaan rokok Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo melalui salah satu perusahaan miliknya PT Surya Dhoho Investama melakukan investasi sebesar Rp 6 triliun untuk membangun bandara yang berada di Kediri, Jawa Timur. Banda tersebut bernama Bandar Udara Internasional Dhoho.
Proses pembangunan bandara Dhoho masih berjalan sampai sekarang dengan luas 18.000 meter persegi dan bisa menampung sekitar 1,5 juta penumpang setiap tahunnya. Susilo adalah orang pertama di Indonesia yang mendirikan Bandara sebagai pihak swasta karena yang sudah-sudah bandara di Indonesia dibangun dengan biaya APBN.
Jika sudah selesai dibangun, bandara ini memiliki panjang lintasan sekitar 3.000 meter dan mampu digunakan pesawat untuk lepas landas dan mendarat. Rencananya bandara itu akan digunakan sebagai embarkasi haji hingga penerbangan domestik dengan berbagai pesawat dari maskapai penerbangan berbeda.
Dilansir dari CNBC Indonesia awal mula konglomerat rokok hendak membangun bandara setelah bertemu dengan Menteri Luhut Pandjaitan pada tahun 2016 silam. Saat bertemu Luhut, Susilo menyampaikan rencana untuk mengajukan pembangunan bandara di Kediri.
Rencana itu nampaknya disambut baik oleh Luhut. Luhut kepada wartawan mengatakan bahwa Susilo akan membiayai proses pembangunan 100 persen dan pemerintah hanya memberikan izin saja. Meskipun ada beberapa aturan dan syarat yang harus dibahas dalam proses perizinan.
Jika nanti bandara tersebut sudah resmi beroperasi, tentunya bisa membantu pemerintah daerah Kediri untuk melakukan promosi pariwisata di kabupaten tersebut. Selain itu roda perekonomian masyarakat Kediri bisa semakin baik dengan kedatangan para wisatawan ke Kediri.