Menurut dr Glynos dari Universitas Athena, rokok elektrik alias vape ini dipopulerkan dengan kandungan nikotin yang lebih sedikit. Bahkan disebut-sebut sebagai alteratif untuk berhenti merokok terbaru.
Melalui penelitian itu, dr Glynos menambahkan bahwa paparan uap rokok elektrik dapat memicu respons inflamasi dan memengaruhi mekanisme sistem pernapasan.
Temuan yang begini ini nih yang lebih menjelaskan penelitian sebelumnya di Inggris awal tahun ini. Penelitian itu juga menyebut bahwa meski vape tergolong baik, tapi ternyata sama aja bahayanya daripada yang diperkirakan.
Jadi, harga vape emang lebih mahal, tapi apa lebih sehat dari rokok biasa? Jawabannya: sama aja, gengs!