Kehilangan pekerjaan adalah salah satu peristiwa paling menegangkan yang bisa kamu alami dalam karier, terutama kalau kejadiannya tiba-tiba.
Kehilangan pekerjaan selama pandemi corona bisa bikin stress berat. Gak cuma kehilangan penghasilan tetap, kita juga kehilangan komunikasi dengan rekan kerja dan tujuan. Juga rutinitas sehari-hari.
Hal ini bisa berdampak pada kesehatan fisik.
"Orang-orang merasakan patah hati, terutama jika kehilangannya tiba-tiba," kata Lisa Orbé-Austin, seorang psikolog berlisensi yang berfokus membantu para profesional melalui transisi karier.
Pikiran dan tubuh bisa mengirimkan sinyal bahwa kehilangan pekerjaan berdampak lebih daripada yang disadari.
Seseorang mengalami gak bisa tidur atau terlalu banyak tidur.
Punya masalah dengan tidur adalah salah satu tanda bahwa kehilangan pekerjaan berdampak pada kesehatan.
"Mungkin kesulitan tidur atau bangun lebih awal dari yang direncanakan," kata Kristin Bianchi, seorang psikolog berlisensi di Center for Anxiety and Behavior Change.
Stres yang dirasakan pas kerja juga bisa masih tertinggal saat pekerjaan itu udah hilang. Patricia Haynes, seorang profesor di Departemen Ilmu Promosi Kesehatan Universitas Arizona, melakukan penelitian tentang bagaimana stresor di tempat kerja dapat meninggalkan dampak jangka panjang pada hasil kesehatan jangka panjang pada pengangguran.
Dalam satu penelitian, ia dan rekan-rekan penelitinya menemukan bahwa individu yang mengalami stres terkait halangan seperti ketidakamanan kerja dan politik organisasi lebih mungkin kena insomnia setelah mereka kehilangan pekerjaan.
Semakin lama kita hidup tanpa pekerjaan, semakin besar kemungkinan mengalami depresi. Bianchi mengatakan dua ciri khas depresi bagi para profesional yang menganggur adalah ketika mereka kehilangan minat pada kegiatan yang biasa mereka nikmati dan ketika mereka mulai mengalami suasana hati yang gak baik lebih sering.