"Ia mengalami mental breakdown dan trauma karena kelalaian salon dalam memotong rambutnya, dan tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya dan akhirnya kehilangan pekerjaan," tambah pihak pengadilan.
Saat memotong rambut di tahun 2018 silam, sang model langsung memberikan instruksi yang jelas mengenai gaya rambut yang diinginkannya.
Tetapi, sang penata rambut malah terlalu banyak memotong rambutnya. Bahkan, rambut wanita ini cuma tersisa sekitar 10 cm dari atas bahu setelah dipotong.
"Ia berhenti melihat cermin. Ia adalah profesional di bidang komunikasi dan harus ikut rapat serta sesi interaktif," tambah keterangan pengadilan.
"Tapi dia kehilangan rasa kepercayaan diri karena rambutnya yang pendek."
Wanita tersebut sebelumnya juga sempat mengadukan komplain ke pihak salon. Tetapi, ia cuma ditawari perawatan rambut gratis sebagai gantinya.
Sayangnya, perawatan rambut tersebut juga tak berjalan lancar dan malah membuat rambutnya semakin rusak.
"Ia juga dirugikan karena kehilangan penghasilan setelah potongan rambut yang gagal, kemudian perawatan rambut yang menyiksa. Ia juga meninggalkan pekerjaannya."
"Ia sudah melewati rasa sakit dan trauma selama dua tahun terakhir karena insiden ini," tambah pihak pengadilan.
Total, salon ini dituntut untuk membayar 20 juta rupee atau sekitar Rp3,8 miliar sebagai ganti rugi. Namun, salon tersebut masih diberikan kesempatan untuk mengajukan banding terhadap keputusan yang ada.