“Scraping data dari LinkedIn merupakan pelanggaran terhadap Ketentuan Layanan kami dan kami terus berupaya untuk memastikan privasi anggota kami terlindungi,” imbuhnya.
Dilaporkan 700 data telah dijual di Dark Web, hacker juga memberikan sampel berisi 1 juta pengguna sebagai tester. Saat dites, ternyata data tersebut memang cocok dengan informasi pengguna. Sebelumnya pada April lalu, LinkedIn juga melaporkan adanya pelanggaran data pada 500 juta penggunanya.