GAWAT! 6 Sikap Karyawan yang Paling Dibenci Atasan di Kantor

Beberapa sikap karyawan banyak yang membuat atasan di kantor kurang suka. Sikap-sikap tersebut dianggap suka menggangu ritme pekerjaan di kantor sehingga menyebabkan hasil atau target pekerjaan si karyawan tidak tercapai. Tak ayal banyak atasan yang bertindak tegas kepada bawahan yang suka melakukan beberapa hal ini. 

Suka Bergosip

Berinteraksi dengan rekan kerja adalah sesuatu yang baik. Namun bagaimana jika interaksi atau diskusi malah membahas sesuatu yang tidak penting seperti gosip? Pasti atasan akan tidak suka melihat anak buahnya bukannya membahas pekerjaan tetapi malah bergosip dan membicarakan orang lain.

Jangan-jangan kebiasaan bergosip di kantor bisa membuang waktu pekerjaan mencapai berjam-jam. Semua orang di kantor bisa jadi bahan gosip, termasuk atasan di kantor yang juga sewaktu-waktu bisa digosipkan oleh para bawahannya tersebut. 

Tukang Bohong

Atasan sangat suka dengan mengapresiasi seseorang yang berucap jujur. Atasan tidak senang dengan bawahan yang suka berbohong. Misalnya saja mengaku pekerjaan sudah selesai dan pamit pulang duluan, padahal pekerjaannya belum selesai. Alhasil target pekerjaan pun menjadi berantakan.

Contoh sikap karyawan berikutnya yang suka berbohong adalah bawahan yang suka pura-pura sakit agar tidak bekerja. Banyak kejadian dimana meminta izin tidak masuk kerja hanya untuk memiliki keperluan pribadi, dengan mengaku-ngaku dirinya sakit, Lama-lama pasti ketahuan deh.

Memakai Fasilitas Kantor untuk Pribadi

Di kantor terdapat beberapa fasilitas yang bisa digunakan karyawan, seperti telepon, printer, komputer, dan laptop. Namun bagaimana jika fasilitas kantor itu malah dipergunakan untuk urusan pribadi. Misalnya memakai telepon untuk menghubungi keluarga, atau menggunakan komputer untuk mengerjakan pekerjaan lain yang tak ada hubungan dengan pekerjaan.

Bahasa Email Tidak Bagus

Mengirim dokumen lewat email adalah sesuatu yang biasa dilakukan bawahan kepada atasan di kantor. Sebaiknya saat mengirimkan dokumen lewat email pribadi atasan, seseorang karyawan menuliskan bahasa email yang sopan dan bagus, serta mudah dimengerti. Jangan sampai saat membaca email itu, atasan malah jadi pusing dan marah dengan kalimat yang dituliskan bawahannya.