Selama sekitar satu dekade terakhir, perubahan iklim terbukti menjadi kutukan bagi keberadaan rusa kutub. Selain habitat mereka yang sangat terpengaruh oleh rendahnya tingkat es Arktik, hewan-hewan malang ini juga harus bergulat dengan persediaan makanan yang terus berkurang.
Hal ini pada gilirannya menyebabkan penurunan berat badan mereka sebesar 12% selama 16 tahun terakhir. Terlebih lagi, peningkatan suhu di sekitar Kutub Utara secara tidak sengaja telah mencairkan bangkai rusa kutub yang menjadi tempat berkembang biaknya penyakit. Penularan penyakit yang sudah lama hilang ini telah mengakibatkan pemusnahan besar-besaran jumlah rusa kutub, yang berarti perubahan iklim akibat ulah manusia mengancam kelangsungan keberadaan mereka.
Padahal, rusa kutub punya peran yang cukup penting dalam membantu melawan perubahan iklim.