Gak Kalah dengan Ridwan Kamil, Silsilah Keluarga Atalia Praratya yang Bukan Orang Sembarangan di Jawa Barat

Gak Kalah dengan Ridwan Kamil, Silsilah Keluarga Atalia Praratya yang Bukan Orang Sembarangan di Jawa Barat

Istri Ridwan Kamil  yang bernama Atalia Praratya  ternyata bukan sosok sembarangan. Selain jadi istri orang nomor satu di Jawa Barat, Atalia memiliki garis keturunan dari orang-orang yang cukup penting dan berperan dalam terbentuknya Kota Bandung yang merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat.

Dilansir dari Tribun, Atalia kabarnya keturunan dari Bupati Bandoeng bernama Raden Haji Abdullah. Hal itu pernah diungkapkan Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat mengunjungi makam pendiri Bandoeng. “Istri saya cucu dari pendiri Bandung, jadi anak saya punya darah pendiri Bandung,” ujar Emil yang saat memberikan pernyataan itu dirinya belum jadi Gubernur Jawa Barat melainkan masih jadi Wali Kota Bandung.

Karena punya istri dan anak yang keturunan pendiri Bandung, Emil sebagai Wali Kota Bandung saat itu mendapatkan dorongan semangat untuk bisa menjadi pemimpin Bandung yang amanah dan berhasil memajukan kota Bandung. “Alhamdulillah jadi cambuk saya untuk memperbaiki dan membangun Bandung,” kata  ayah mendiang Emmeril Kahn Mumtadz.

Gak Kalah dengan Ridwan Kamil, Silsilah Keluarga Atalia Praratya Bukan Orang Sembarangan di Jawa Barat (Pikiran Rakyat)

Nah, sebenernya tidak hanya Atalia yang punya darah orang yang bukan sosok sembarangan. Sebab Emil juga disebut memiliki daerah keturunan dari salah satu Wali Songo yakni Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam di pesirir utara Jawa Barat. Kakek Emil, ayah dari ibu kandungnya adalah seorang ulama bernama KH. Muhyiddin.

Sebagai ulama, kakek Emil sering melakukan ceramah atau dakwah. Bahkan salah satu naskah karangan sang kakek pernah ditemukan di Gedung Percetakan Tua Mustofa Halabi Kairo, Mesir yang dicetak tahun 1936. Kakek Emil juga  menjadi kyai yang cukup terkenal NU dan panglima Hisbullah di Purwakarta dan Subang, pada masa sebelum Indonesia merdeka.

Kakek Emil pernah ditahan tentara kolonial Belanda dan dimasukkan ke dalam penjara Sukamiskin dan Kebonwaru Bandung. Ia ditangkap karena kedapatan membawa para santri-santri untuk ikut berperang melawan Belanda.

 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"