Selama berprofesi sebagai dokter, Laris mengaku sering mengeluh soal perlakuan orang-orang di lingkungan kerjanya. Sebelum ia resmi dipecat, ia juga pernah diprotes karena sudah ikut dalam demonstrasi tentang hak-hak wanita.
Ketika itu, dikatakan jika Laris dipanggil dan ditanyakan mengapa ia ikut gerakan tersebut dan apakah ia seorang transgender.
"Bagaimana menjadi seorang transgender wanita adalah sebuah kejahatan dan bagaimana itu membatasi kemampuanku untuk menjalankan kewajibanku sebagai seorang dokter?
"Aku sudah bekerja sepanjang hidup untuk menjadi dokter. Aku melewati enam tahun pendidikan dan sekarang masa depanku sudah hancur," tulisnya di Twitter.
Soal foto bikininya yang dipermasalahkan, Larin mengaku sangat menyayangkan atas keputusan Kementrian terhadapnya. Ia mengatakan jika hak-haknya sudah dirampas, maka ia akan memperkarakannya secara hukum.