Disney Dituding Merampok Budaya dan Diminta Tak Gunakan "Hakuna Matata" Lagi

Disney Dituding Merampok Budaya dan Diminta Tak Gunakan "Hakuna Matata" Lagi

Sebuah petisi yang meminta Disney untuk menghentikan menggunakan frasa "Hakuna Matata" belakangan jadi ramai diperbincangkan. Frasa itu merupakan sebuah ungkapan ekspresi dalam bahasa Swahili yang berarti 'no trouble', atau 'semua akan baik-baik saja'.

Film The Lion King terbaru (Instagram @thelionking)

Frasa ini pertama kali digunakan Disney sebagai judul lagu pengiring film animasi The Lion King (1994). Sementara di tahun yang sama, Disney diketahui mengajukan permohonan untuk mematenkan frasa tersebut.

Tujuan pematenannya adalah untuk menghentikan produksi merchandise tak resmi. Dikutip dari CNNIndonesia.com, permohonan tersebut disetujui pada 2003. Bahkan masih berlaku hingga hari ini.

Petisi "Hakuna Matata" (change.org)

Shelton Mpala, seorang aktivis Zimbabwe, adalah sosok dibalik penentangan tindakan Disney tersebut. Dia menyebut bahwa tindakan raksasa dunia hiburan itu sebagai sebuah 'penjajahan dan perampokan'.

"Saya menyamakan hal ini seperti penjajahan dan perampokan, tindak perampasan atas hal yang Anda tidak berhak. Bayangkan, jika kita pergi mengambil rute itu, maka kita berhutang royalto kepada siapapun yang berbicara bahasa Inggris," tulis Mpala dalam petisi tersebut.

Adegan di trailer film The Lion King terbaru (foxnews.com)

"Bergabunglah dengan kami dan katakan TIDAK kepada DISNEY ataupun perusahaan atau individu yang menggunakan bahasa, istilah, maupun frasa yang tidak mereka temukan sendiri," tulisnya.

Hakuna Matata, menurutnya, adalah frasa dalam bahasa Swahili dari Afrika Timur. 'Hakuna' berarti 'tidak ada', sementara 'matata' berarti 'masalah'.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"