Dijuluki Guru Paling Menakutkan Di Dunia, Pria Yang Habiskan Rp955 Juta Untuk Tato Seluruh Tubuh Ini Dipecat Karena Buat Anak Murid Mimpi Buruk

Dijuluki Guru Paling Menakutkan Di Dunia, Pria Yang Habiskan Rp955 Juta Untuk Tato Seluruh Tubuh Ini Dipecat Karena Buat Anak Murid Mimpi Buruk

Seorang pria  mendapat julukan sebagai guru paling menakutkan  di dunia. Sosok guru itu bernama Sylvain Helaine. Seperti diberitakan Daily Star, Sylvain sudah menjalankan profesinya sebagai tenaga pengajar taman kanak-kanak dan sekolah dasar di London dan Prancis Utara selama lebih dari 10 tahun.

Dia mendapat julukan sebagai guru paling menakutkan karena seluruh tubuhnya tertutup tato  segala bentuk dengan dominasi warna hitam. Sylvain Heleine mengaku menghabiskan waktu selama 460 jam dan biaya berkisar 52.000 poundsterling atau sekitar Rp955 juta untuk semua tatonya.

Sylvain mentato seluruh bagian tubuhnya mulai dari kulit kepala, lidah, telapak tangan sampai yang paling ekstrem, dia menyuntikkan tinta hitam ke lapisan atas matanya. Tindakan ini bahkan membuatnya buta atau tidak bisa melihat apapun selama berhari-hari setelahnya.

Foto: Guru Menakutkan (DailyStar)

Sylvain Helaine bahkan rela sampai pergi ke Swiss untuk melakukan prosedur berbahaya tersebut. Tato mata atau yang juga dikenal sebagai tinta scleral ini diketahui sangat berisiko dan bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

Walaupun sudah menato bola matanya, tapi Sylvain tidak merekomendasikan tindakan tersebut untuk dilakukan oleh orang lain karena efek yang ditimbulkan sangatlah menyakitkan. Dia bahkan menganggap keputusannya ini seperti siksaan.

“Ini seperti siksaan. Saya tidak akan merekomendasikannya kepada siapa pun karena itu menyakitkan. Kamu tidak dapat melihat apa pun selama beberapa hari setelahnya. Kamu akan kehilangan penglihatan dan sebenarnya banyak orang yang kehilangan penglihatan karena ini. Jadi, jangan lakukan itu,” ungkap Sylvain Helaine.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"