Diduga Memicu Kebakaran di Bromo, Ini Fakta-Fakta tentang Flare yang Perlu Diketahui

Diduga Memicu Kebakaran di Bromo, Ini Fakta-Fakta tentang Flare yang Perlu Diketahui
Fakta tentang Flare (via Solopos)

Seperti disebutkan di atas, flare awalnya digunakan untuk berkomunikasi di laut, terutama sebagai sinyal bahaya dan untuk meminta pertolongan. Namun setelahnya, penggunaan suar semakin meluas, sehingga juga digunakan dalam medan perang dan kondisi lainnya.

Selain itu, flare juga sering digunakan dalam konser dan festival musik untuk menciptakan efek visual yang mengesankan. Musisi dan suporter musik menganggap flare sebagai bagian dari budaya konser karena memberikan efek yang dramatis, terutama untuk keperluan fotografi. Belakangan, suporter sepak bola sering membawa flare ke stadion untuk menambah semangat dan atmosfer. Ini terutama umum di negara-negara Eropa Timur dan Selatan.

Berpotensi Bahaya

Fakta tentang Flare (via Panditfootball)

Flare adalah bahan piroteknik dan sangat panas saat terbakar. Suhunya bisa mencapai 2000 derajat Celcius, yang setara dengan titik leleh baja. Kondisi ini bisa berbahaya jika mengenai makhluk hidup maupun benda yang mudah terbakar. Saat menyala, suar juga menghasilkan asap yang bisa beracun.

Selain itu, flare bisa sangat panjang, sehingga sangat berbahaya jika digunakan secara tidak benar. Hingga saat ini, banyak laporan korban meninggal saat terkena lemparan flare yang masih menyala. Belajar dari kasus Bromo, flare adalah bahan piroteknik yang sangat panas dan dapat menyebabkan kebakaran jika digunakan secara tidak benar.

Sudah Dilarang Penggunaannya di Stadion



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"