Deretan Fakta Unik Orang Jepang Tentang Mandi, Nomor 1 Beda Banget dengan Orang Indonesia

Orang Jepang memiliki fakta unik tentang kebiasaan mandi. Orang Jepang ternyata jarang mandi di pagi hari. Padahal mandi di pagi hari bisa membuat tubuh menjadi segar dan rasa kantuk hilang. Lalu kenapa orang Jepang malas mandi saat pagi hari? Berikut fakta unik orang Jepang tentang mandi.  

Jarang Mandi Pagi

Banyak orang Jepang yang saat akan melakukan aktivitas pagi hari memutuskan untuk cuci muka dan gosok gigi saja. Mereka lebih memilih mandi pada malam hari karena saat malam hari tubuh benar-benar sudah kotor karena melakukan kegiatan sepanjang hari. 

Kalau orang Indonesia justru banyak yang memilih mandi di pagi hari dan jarang mandi saat malam hari karena sudah kelelahan saat tiba di rumah. Beda banget kebiasan mandi orang Jepang dan Indonesia ini.

Alasan Mandi Malam Hari

Sementara saat malam hari, tubuh tidak melakukan banyak kegiatan karena hanya dipakai untuk tidur saja. Tubuh tidak berkeringat. Makanya mereka menganggap tubuh di pagi hari masih bersih dan tidak kotor.

Berendam Saat Mandi

Kebiasaan orang Jepang saat mandi dengan berendam di dalam sebuah baik atau ofuro. Bentuknya seperti bath up. Ofuro ini yang dipakai orang Jepang untuk berendam. Makanya berendam saat malam hari dengan air hangat bisa membuat tubuh lebih segar dan mungkin saja tidur jadi semakin nyenyak.

Pakai Air Bekas Rendaman

Mungkin ini terkesan jorok tapi sudah jadi kebiasaan. Air bekas rendaman anggota keluarga yang lain ternyata sering dipakai mandi oleh anggota keluarga lainnya. Bagi orang Jepang cara berendam air paling tepat adalah di ofuro. Bahkan ketika sudah selesai digunakan air bekas rendaman tidak bisa dibuang melainkan digunakan untuk keperluan lain, semisal mencuci baju.

Ritual Mandi Meningkatkan Spiritual

Di Jepang, proses mandi dan berendam memiliki makna religius. Dalam kepercayaan di Jepang yang bernama Shinto, mereka ternyata nggak hanya sekedar membersihkan tubuh saja tetapi menyucikan jiwa dan pikiran, biasanya sebelum bisa berhubungan dengan para dewa kepercayaan mereka.