Pahlawan emansipasi wanita RA Kartini melahirkan seorang anak laki-laki bernama RM Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada 13 September 1904. Ia adalah keturunan pertama pahlawan asal Jepara, Jawa Tengah. Masa kecil Soesalit miris karena dia tidak mendapatkan kasih sayang dari sang ibu, sebab 4 hari setelah Soesalit lahir, Kartini meninggal dunia.
Dilansir dari berbagai sumber, Soesalit ternyata tumbuh menjadi seorang yang kuat dan tegar. Bahkan ia pernah menjadi anggota PETA atau Pembela Tanah Air di era penjajahan Jepang. Soesalit sudah mendapatkan pangkat Mayor Jenderal. Ia memiliki seorang anak bernama R.M Boedy Setia Soesalit.
Menurut informasi yang beredar bahwa cucu Kartini, Boedy menikah dengan Sri Bidjatini dan dikaruniai lima orang anak yang menjadi cicit Kartini, mereka bernama Kartini, Kartoni, Rukmini, Samimum, dan Rachmat. Ternyata kehidupan cucu dan cicit Kartini hidup jauh dari hal berkecukupan.
Meskipun berasal dari keturunan darah biru, cucu Kartini tidak mau memanfaatkan hal itu dan memakai nama besar sang nenek. Ia bersama istri dan kelima anaknya memilih hidup sederhana dan menutup diri. Bahkan kehidupan cicit Kartini sungguh memprihatinkan.
Cicit Kartini yang pertama disebut memiliki kehidupan ekonomi yang lumayan, sedangkan keempat orang lain masih membutuhkan bantuan. Ada dua orang cicit Kartini yang memutuskan jadi tukang ojek untuk menafkahi keluarganya.
“Yang pertama lumayan, Kartono mengojek, Samimun juga mengojek. Sementara Rukmini ditinggal suaminya yang bunuh diri karena masalah ekonomi, Rachmat autis dan sudah meninggal dunia,” kata Ahmad Marzuki, mantan Bupati Jepara dilansir dari Merdeka.com.