Cerita Sersan Badri, Intel Kopassus Yang Harus Menjadi Pedagang Durian demi Sergap Panglima GAM

Cerita Sersan Badri, Intel Kopassus Yang Harus Menjadi Pedagang Durian demi Sergap Panglima GAM

Ini adalah sebuah kesaksian seseorang sersan yang berjasa untuk tanah air dan menjaga Aceh dari GAM A.K.A Gerakan Aceh Merdeka.

"Saya beri dua buah durian, tapi justru dimarahi dan ditempeleng. Di sini ada satu peleton anggota yang sedang berjaga, mana cukup kalau cuma dua buah durian? kata mereka," ujar prajurit Sandhi Yudha Komando Pasukan Khusus (Kopassus)", Sersan Badri, yang mengisahkan penyamaran dirinya.

Jualan Durian dalam penyamaran (Lifepal)

Oke ya nama Sersan Badri cuma nama samaran, ini merupakan secuil kisah aktivitas agen intelijen TNI selama perang Aceh kala menumpas GAM. 

Penyusupan mereka untuk menangkap komandan GAM banyak dilakukan saat darurat militer tahun 2003 hingga jelang bencana tsunami Aceh tahun 2004. 

Diketahui Badri menyamar sebagai pedagang buah perantauan di Aceh sehingga leluasa bergerak dari Medan, Sumatera Utara, hingga Lhokseumawe, Aceh Utara. Selama setahun, Badri berusaha memperoleh kepercayaan simpatisan GAM dan memetakan situasi di daerah yang menjadi basis utama kekuatan militer GAM.

Penyamarannya luar biasa

Banyak dari keluarga anggota GAM bergantung kepadanya karena dikenal telaten dan cerdas. Kesetiaannya pada GAM pun diuji saat diminta menyembunyikan istri panglima GAM yang sedang hamil. Agar mendapat kepercayaan penuh, ia menyewa tiga tempat kost di Lhokseumawe untuk melindungi istri panglima GAM itu selama 3 bulan.  

Ia juga beberapa kali membocorkan gerakan patroli TNI agar GAM bisa menghindar dari serangan langsung. Bahkan Badri sering ditembaki oleh teman sendiri saat GAM dikepung, sebab penyamarannya tidak diketahui rekan-rekannya di lapangan, kecuali petinggi TNI. Wow banget, kalau artis uda dapet awards deh....



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"