Suku Amungme terusir lantara PT Freeport Indonesia mulai melakukan penggundulan hutan dan mengusir penduduk setempat. Hingga bertahun-tahun setelahnya, tanah yang mereka diami selama turun-temurun berubah menjadi Kota Tembagapura dan menjadi pemukiman bagi karyawan PT Freeport Indonesia.
Kenyataan yang demikian pahit membuat Tuarek Natkime pernah mengucapkan kata-kata yang menyayat hati, "Saya selalu bertanya kepada Tuhan dalam pikiran dan doa-doa saya setiap hari, 'mengapa Tuhan menciptakan gunung, batu, dan salju yang indah ini di daerah Suku Amungme?'"
"Jika itu alasan-Mu, lebih baik musnahkan kami, punahkan saja kami agar mereka bisa mengambil dan menguasai semua yang kami miliki, tanah kami, gunung kami, dan setiap penggal sumber daya kami," kata Tuarek Natkime.
Hingga kini, nasib Suku Amungme masih tetap sama seperti dulu. Tak ada yang berubah meski tanah yang mereka diami telah menganga lebar. Padahal, tanah mereka bisa memberikan kesejahteraan pada mereka dan masyarakat di luar Papua.
Kehadiran PT Freeport Indonesia juga telah mengakibatkan masalah yang menimbulkan dampak sosial dan psikologis yang serius bagi kehidupan Suku Amungme. Termasuk juga dampak lingkungan yang tak kalah buruk.