Ketika mendengar kata Yakuza , yang terpikirkan adalah sekelompok gangster di Jepang yang terkenal karena kekejamannya. Layaknya sebuah organisasi, Yakuza juga memiliki kantor, peraturan dan anggota yang akan menjalankan tugas, seperti memeras, prostitusi sampai perdagangan narkoba. Mereka tidak segan-segan untuk membunuh, merampas dan menciptakan keributan antar masyarakat sehari-hari.
Cara orang Jepang menandai seseorang merupakan anggota dari Yakuza adalah dengan melihat tanda tato di tubuh mereka. Para anggota Yakuza dikenal dengan tato yang ada di sekujur tubuh mereka. Tato itu pun seakan melekat di pikiran. Terlebih untuk orang-orang Asia yang memiliki pemikiran jika orang-orang yang memiliki tato akan terlibat dalam tindak kriminalitas.
Padahal tidak selamanya, pemikiran itu benar. Ternyata, Yakuza menggambar tato di tubuh mereka bukan untuk ditakuti tapi sebagai bentuk cinta pada budaya lokal. Budaya tato ini sendiri dimulai dari para seniman woodblock yang menggambar di atas cetakan blok kayu. Seiring waktu, mereka menggambar sketsa woodblock ke kulit dengan menggunakan tinta khusus yang disebut tinta nara.
Dilansir dari Tatt Mag, tato Jepang ini bertujuan untuk menunjukkan identitas seseorang kepada dunia. Proses pembuatan tato ini juga sangat menyakitkan. Namun, Yakuza menganggap rasa sakit itu sebagai simbol kalau mereka akan setia sampai rela menahan sakit itu untuk ditato. Perlu diketahui juga, jika gambar tato di tubuh anggota Yakuza berbeda-beda maknanya dan penuh filosofis.
Seperti motif ikan koi yang melambangkan ketekunan dan keberuntungan. Kemudian motif naga merupakan sifat dermawan dan pelindung manusia. Sedangkan motif samurai mengandung makna kehormatan, keberanian, kesetiaan serta jalan yang benar. Meski begitu, Yakuza tetap menghormati warga sekitar dengan menutupi tubuh bertatonya dengan menggunakan pakaian panjang.