Xi Jinping dikenal dengan kebijakannya yang keras terhadapa umat beragama. Selama pandemi bukan hanya virus yang menjadi fokus utama. Tapi dia juga meningkatkan pengawasan pada pemeluk agama minoritas di China.
Isu soal agama ini semakin santer ketika organisasi internasional membeberkan fakta. China membangun kamp kerja paksa bagi Muslim di Xinjiang. bahkan beredar isu kalau satu juta Muslim Uighur telah dikirim ke kamp-kamp pendidikan ulang di wilayah otonomi tersebut oleh pemerintah Xi Jinping.
Negara besar seperti Amerika Serikat dan Inggris menuduh China melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Memperlakukan pemeluk agama dengan tidak adil.
Setelah Muslim, Xi Jinping juga jadi waspada sama pertumbuhan umat Kristen di China. Saat ini udah mencapai 97 juta orang, dan diprediksi pada tahun 2030 bakalan jadi 300 juta orang.
Dalam artikel "Tidak Hanya Muslim Uighur, Xi Jinping Ketar-ketir Awasi Pertumbuhan Pesat Umat Kristen di China", Direktur Riset Strategis di organisasi amal Kristen Open Doors, Ron Boyd-MacMillan mengungkap alasan yang bikin Xi Jinping jadi waspada.