"Pemerintah China mengawasi umat Kristen karena jumlah pertumbuhannya meningkat pesat. Mereka khawatir umat Kristen akan berani melaksanakan pemberontakan pada Pemerintahan Xi Jinping," kata Ron Boyd-MacMillan.
Ketakutan pemerintah China ini bisa jadi didasari dari masa lalu. Terjadi peristiwa Pemberontakan Taiping pada periode 1850-1854 di era Dinasti Qing. terjadi pertarungan antara Dinasti Qing dan sekte Kristen bernama Kerajaan Surgawi Perdamaian.
Sekte Kristen itu dipimpin oleh Hong Xiuquan. Mereka menuntut beberapa hal dan mencoba melakukan reformasi sosial. beberapa diantaranya adalah pemisahan gender yang ketat, penghapusan tradisi mengikat kaki, sosialisasi tanah, dan 'penekanan' perdagangan pribadi.
Sekte ini juga mencoba menggantikan ajaran Konfusianisme, Buddha, dan kepercayaan tradisional Tionghoa yang merupakan agama mayoritas.