Masyarakat punya budaya yang begitu beragam. Ngomong-omong kalau bicara tentang budaya, tentu gak lepas dari tradisi yang diwariskan sejak dari zaman para leluhur. Salah satu tradisi yang masih melekat di masyarakat Papua sampai saat ini adalah mengunyah buah pinang.
Diketahui masyarakat papua mengunyah pinang untuk menguatkan gigi dan gusi. Gak cuma itu, ternyata mereka menikmati buah pinang karena sensasinya yang sangat khas, dengan kombinasi antara rasa manis keasaman seperti rasa pasta gigi, ya gitulah kitra-kira gambaran sensasinya.
Bahkan ni ya, mereka mengatakan kalau gak ada makanan dan bumbu yang bisa menandingi rasa buah pinang. Nampaknya buah pinang menjadi sebuah candu, karena bila mereka gak mengunyah, mereka merasa seperti ada yang kurang di dalam kehidupan mereka. Namun tenang saja, pinang ternyata terbukti tak mengandung zat adiktif yang membahayakan manusia.
Pada umumnya, buah pinang dinikmati dengan menggunakan tepung kapur yang diolah dari cangkang kerang. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi rasa asam dan pahit dari getah pinang terssebut.
Perpaduan ini membuat sensasi mengunyah buah pinang semakin nikmat. Dan selain itu ternyata batang sirih pun bisa menjadi penetral getirnya getah pinang.
Sebelum mengunyah, ada sebuah ritual kecil yang menarik, awalnyya buah pinang dikupaas dengan menggunakan gigi kemudian isi buah ini dikunyah sampai hancur.