Blak-blakan! Polwan Ahli Forensik Ini Bongkar Hasil Autopsi Brigadir J, Jawab Kecurigaan Soal Luka Penganiayaan Dan Sayatan

Blak-blakan! Polwan Ahli Forensik Ini Bongkar Hasil Autopsi Brigadir J, Jawab Kecurigaan Soal Luka Penganiayaan Dan Sayatan
Ahli Forensik, Dokter Hastry (YouTube/VIVACOID)

Polwan yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Tengah itu juga pernah mengalami hal hampir serupa, yakni diminta untuk autopsi ulang jenazah terduga teroris. Ketika itu, dia diminta Komnas HAM untuk membuktikan apakah ada luka tembak pada jenazah yang ternyata tidak ada.

Dalam kasus jenazah Brigadir J, publik meragukan hasil autopsi pertama setelah dinyatakan tidak ditemukan luka penganiayaan. Sementara informasi yang beredar di media sosial tampak bertentangan karena disebut ada luka bekas penganiayaan disertai dengan sayatan. 

Namun setelah dilakukan autopsi untuk kali kedua oleh tim dokter forensik umum, ternyata memang hanya ditemukan luka tembak, sama dengan hasil autopsi pertama. Menurut dokter Hastry jika memang ada luka kekerasan karena penganiayaan pasti akan terlihat.

Brigadir J dan Ferdy Sambo (Tribun)

"Karena kan nanti bisa dibuka videonya, fotonya, saya bisa menilai luka-luka ini. Kalau memang ada bisa tampak, misalnya ada kekerasan, bekas ikatan, bekas pukulan, bekas ditekan misalnya, pasti ada," terang Kombes. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F.

"Dan kita meyakinkan waktu itu memang hanya ada luka tembak, tidak ada luka-luka kekerasan lain yang diduga proses penganiayaan kata masyarakat. Kalau ada luka (akibat) perlawanan, kekerasan (benda) tumpul di tangan, nah berarti ada fight (perlawanan), dia bisa melawan. Kalau memang ada, kelihatan, tapi enggak ada juga," Kombes. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F.

Sementara terkait luka sayatan di tubuh Brigadir J yang juga ramai dicurgai, kata dia, itu merupakan luka karena proses autopsi. "Iya (Luka sayatan dalam proses autopsi). Autopsi kan banyak yang diiris kan, di sini (leher), di sini (dagu), saya buka semua kepalanya," pungkas Kombes Pol Dr. Sumi Hastry.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"