"Dan kalo Raphael bisa menyajikan argumen yang logis tentang bagaimana kita harus mencari persetujuannya untuk dilahirkan, kami akan mengaku bersalah," jelas dari Kavita yang juga berprofesi sebagai pengacara di India.
Akar dari pernyataan
Dalam melayangkan gugatannya, Raphael Samuel berpijak dari ideologi "antinatalis". Artinya, dia percaya kalo prokreasi manusia sudah keliru seacra moral. Bagaimanapun, adalah satu hal yang tidak mungkin bagi manusia untuk bertanya pada anak yang lahir, tentang keinginannya untuk dilahirkan atau tidak.
Selain itu, lanjutnya, melahirkan seorang anak ke dunia sama dengan memaksa kehendak si anak untuk menjalani pendidikan dan karir tertentu. Hal itu, ia samakan dengan kasus "penculikan dan perbudakan".
Maksudnya, manusia dipaksa untuk melakukan hal-hal yang bisa saja gak disukainya. Jadi, p gak ada gunanya untuk manusia terus menerus berkembang biak.
"Gak ada juga kan tujuan dari kemanusiaan. Ada banyak banget orang yang menderita karena manusia lain. Barangkali, kalo manusia punah, bumi dan semua makhluk lain akan lebih bahagia. Bagiku, gak ada manfaat dari keberadaan manusia di dunia ini," pungkasnya.