Seorang wanita yang baru berusia 24 tahun meninggal karena kekurangan gizi. Selama lima tahun terakhir wanita bernama Wu ini hanya makan nasi lauk cabai. Sesekali dia menyantap roti kukus.
Hidup super hemat yang dijalaninya karena keterbatasan biaya dan tanggungan biaya pengobatan adik. Wu memiliki tubuh yang sangat kurus dan perkembangan tubuhnya terganggu.
Wu bersaudara hidup memprihatinkan sejak kecil. Ibunya meninggal ketika usia 4 tahun. Menyusul ayahnya juga meninggal ketika usia Wu masih 18 tahun.
Semenjak ayahnya meninggal, Wu dan adiknya menumpang di rumah pamannya. Namun keluarga pamannya juga merupakan keluarga miskin.
Setelah tidak memiliki orang tua, kakak beradik ini hidup bergantung pada bantuan pemerintah. Sebesar 300 yuan (Rp 594,898) per bulannya. Meski sudah hidup hemat dan berusaha menabung, Wu masih harus memikirkan biaya pengobatan adiknya. Sejak kecil mendertia psikosis intermiten.
Wu juga merupakan siswa tahun ketiga di GuiZhou Forerunner College. Dia bisa melanjutkan kuliah dengan beasiswa. Untuk menambah penghasilannya selain beasiswa, perguruan tinggi memberinya pekerjaan membersihkan pendingin air asrama.
Pekerjaan ini diberikan karena Wu tidak mau menerima uang secara cuma-cuma.
Karena beban hidup Wu memutuskan untuk tidak sarapan pagi dan hanya makan nasi lauk acara cabai saja selama lima tahun. Bahkan Wu juga makan cabai busuk demi berhemat lebih banyak.