Berdasarkan Penelitian, Generasi Milenial Menunda Menikah Karena Memenuhi 'Tantangan'

Berdasarkan Penelitian, Generasi Milenial Menunda Menikah Karena Memenuhi 'Tantangan'

Beberapa waktu yang lalu, menikah menjadi bagian dari perencanaan ekonomis. Kemudian hal tersebut berkaitan dengan cara orang mengekspresikan cinta dan komitmen. Bagi generasi yang lahir tahun 1980an dan 1990an, pilihan menikah bisa ditunda atau tidak punya pilihan untuk menikah. 

Pada tahun 1960an, rata-rata perempuan menikah di 7 tahun lebih muda dari rata-rata yang terjadi saat ini. Saat ini, rata-rata perempuan menikah di usia 27 dan pria 29 tahun. Berdasarkan laporan dari Urban Institute, sejumlah generasi milenial belum menikah hingga usia 40 tahun. Rata-rata jumlah pernikahan turun hingga 70 persen, 10 hingga 20 persen lebih rendah dari tiga generasi terakhir. Faktanya, tahun 2014 sebuah hasil penelitian dirilis oleh Pew Research Center melaporkan bahwa tingkat penurunan jumlah pernikahan terbesar sepanjang sejarah. 

Romeo dan Juliet menikah (sammyleesromeoandkulietblog.blogspot.com)

Alasan utama menunda menikah bagi generasi milenial adalah menghadapi berbagai 'tantangan' untuk memiliki fondasi ekonomi yang kuat. Mereka sering melihat pernikahan sebagai 'batu ganjalan' daripada 'landasan kuat'. Berdasarkan penelitian yang dikutip dari Verywellmind, 'batu ganjalan' tersebut mengarah pada anggapan mengenai persiapan pernikahan yang buruk bisa menyebabkan nggak puas dalam kehidupan pernikahan. Alasan kedua adalah tingginya tingkat perceraian. Fenomena ini menyentuh perasaan generasi milenial. Darimana generasi milenial mendapatkan kabar yang menyentuh perasaannya? Online.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"