Perselingkuhan ini terbongkar saat Cui Peng mengajak Gu Shuman ke rumahnya untuk berhubungan seks. Ketika itu, Sumei tidak ada di rumah karena harus melakukan perjalanan bisnis. Tanpa diduga, Qin Sumei pulang lebih awal dari yang diharapkan.
Dia pun sangat terkejut saat membuka kamarnya, melihat suami dan sahabatnya sedang berhubungan intim. Sumei yang marah langsung menampar wajah Gu Shuman dan menyebutnya sebagai wanita tidak tahu mali. Melihat itu, Cui Peng bergegas mendorong istrinya menjauh untuk melindungi kekasihnya.
Bahkan Cui Peng sempat memukul balik istrinya. Kejadian ini pun membuat Qin Sumei semakin tidak terkendali. Dia akhirnya mengambil pisau di dapur dan menebas berulang kali pada tubuh suaminya yang tak setia dan sahabatnya yang pembohong.
Setelah melakukan kejahatan itu, Qin Sumei sangat ketakutan. Dia pun segera mengajukan cuti dan melarikan diri. Sementara itu, suami dari Gu Shuman yang masih di bawah umur tidak peduli dengan hilangnya sang istri. Kasus pembunuhan ini terungkap setelah pemilik motel yang mereka tinggali yakni Liu datang untuk menagih uang sewa.
Pasalnya, sudah seminggu Liu berusaha menghubungi Ciu Peng dan Qin Sumei tapi tidak ada jawaban. Namun saat membuka pintu motelnya, Liu mencium bau busuk. Ketika melihat ke kamar tidur, dia melihat mayat seorang pria dan wanita tergeletak di lantai.
Liu yang sangat ketakutan segera berlari dan menelpon polisi. Setelah melakukan penyelidikan, polisi mencurigai Sumei sebagai pelakunya dan melakukan pencarian. Akhirnya, polisi menangkap Qin Sumei yang bersembunyi di sebuah penginapan di provinsi yang berdekatan.
Saat diinterogasi, Sumei langsung mengakui kejahatannya dan menjelaskan seluruhnya. Karena permasalahan ini, Qin Sumei dihukum atas pembunuhan yang disengaja. Dia pun dijatuhi hukuman mati dan dicabut hak politiknya seumur hidup.