Begini Sejarah Gedung Pakuan, Bangunan Peninggalan Belanda yang Kembali Populer karena Eril Anak Ridwan Kamil

Begini Sejarah Gedung Pakuan, Bangunan Peninggalan Belanda yang Kembali Populer karena Eril Anak Ridwan Kamil

Kepergian Eril anak Ridwan Kamil  membuat nama Gedung Pakuan  menjadi dikenal banyak orang satu Indonesia. Mungkin sebelum Eril meninggal, banyak yang tidak tahu tentang Gedung Pakuan yang dijadikan rumah dinas Gubernur Jawa Barat. Seperti apa sejarah bangunan yang proses pembangunannya sejak tahun 1864 itu?

Dilansir dari Kompas.com, Gedung Pakuan didirikan oleh kolonial Belanda pada masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Ch.F.Pahud. Lokasi Gedung Pakuan ada di Jalan Cicendo, Bandung, Jawa Barat. Lokasinya cukup strategis karena dekat dengan perlintasan kereta api di Kota Bandung.

Alasan pemerintah kolonial Belanda membangun gedung ini karena adanya pemindahan Ibu Kota Karesidenan Priangan dari Cianjur menuju Bandung oleh Residen Van der Moore. Apalagi setelah Gunung Gede meletus dan membuat Cianjur porak-poranda, sehingga keputusan memindahan Ibu Kota ke Bandung sebagai tempat yang aman.

Begini Sejarah Gedung Pakuan, Bangunan Peninggalan Belanda yang Kembali Populer karena Eril Anak Ridwan Kamil (Tribunnews)

Berdiri di lahan tanah seluas 3 hektar, proses pembangunan gedung ini berlangsung selama tiga tahun dari 1864-1867. Setelah Kemerdekaan Indonesia, Gedung Pakuan digunakan sebagai rumah dinas Wali Negara Pasundan, R.A.A Wiranatakusumah. Pada tahun 1950, barulah Gedung Pakuan dijadikan rumah dinas Gubernur Jawa Barat yakni Mas Sewaka.

Selain menjadi tempat tinggal Gubernur Jawa Barat, beberapa kali Gedung Pakuan dijadikan tempat penting penyelenggaraan acara internasional. Misalnya pada perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955, beberapa tokoh penting yang menjadi peserta KAA menginap di Gedung Pakuan, seperti Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser dan Jaksa Agung Amerika Serikat.

Nah, saat KAA tahun 2015 di Bandung, para delegasi diberikan kesempatan mengunjungi Gedung Pakuan. Mereka melakukan santap siang di Gedung Pakuan sekaligus melakukan napas tilas KAA yang 60 tahun yang lalu dilakukan di Bandung.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"