Papua, diibaratkan seperti surga kecil yang jatuh ke bumi bagi para peneliti. Hanya demi Papua, tak sedikit peneliti asal Jerman yang membangun lapangan terbang di pedalaman Papua.
Salah satu peneliti yang telah melakukan penelitian di pegunungan Papua ialah Wulf Schiefenhoevel, profesor antropologi medis Max Planck Institut Jerman.
Awalnya, Wulf melakukan penelitian di Eipomek, Pegunungan Bintang yang berada pada ketinggian 2500 m dpl. Namun, demi memperlancar penelitiannya, di tahun 1974, ia pun dibantu oleh seorang suku bernama Tayiniyak dan beberapa orang Eipo untuk membuat lapangan terbang pesawat kecil.
Pembuatannya pun sepenuhnya menggunakan tenaga manusia dengan bantuan linggis dan sekop saja.