Bapak-bapak Ini Pernah Disebut Polisi Terkaya di Indonesia, Punya Rekening Gendut, Namun Akhirnya Berujung Masuk Bui

Bapak-bapak Ini Pernah Disebut Polisi Terkaya di Indonesia, Punya Rekening Gendut, Namun Akhirnya Berujung Masuk Bui

Siapa Polisi  terkaya di Indonesia? Ternyata dua nama yakni Djoko Susilo dan Labora Sitorus pernah disebut-sebut masuk dalam daftar sebagai Polisi paling kaya di Indonesia. Harta yang mereka miliki sangat besar. Namun sayang Djoko dan Labora harus jalani proses hukum.

1.    Djoko Susilo

Djoko merupakan mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) dengan pangkat bintang dua atau Inspektur Jenderal. Namun kekayaan yang dimiliki oleh Djoko ternyata hasil dari korupsi yang dilakukannya. Djoko tersandung kasus korupsi pengadaan alat simulator kemuji uji klinik roda 2 dan 4.

Tak hanya soal korupsi saja, ia dikenakan pasal berlapis karena melakukan tindak pidana pencucian uang pada 2012. Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menemukan harta-harta fantastis yang dimiliki oleh Djoko.

Bapak-bapak Ini Pernah Disebut Polisi Terkaya di Indonesia (Liputan6.com)

Misalnya ia disebut memiliki kekayaan mencapai Rp 100 miliar yang terdiri dari properti atau bangunan rumah. Beberapa rumah di tempat elit di Jakarta, Depok, dan Bali dimiliki oleh Djoko. Belum lagi di beberapa tempat salah satunya di Semarang. Disebutkan uang tersebut adalah hasil dari korupsinya.

Setelah rumah-rumah hasil korupsi Djoko disita KPK, maka praktis Djoko kehilangan rumah-rumah tersebut. Djoko pun divonis penjara selama 10 tahun dengan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan. Mahkamah Agung menambahkan vonis Djoko mencapai 18 tahun.

2.    Labora Sitorus

Djoko adalah Jenderal Polisi dengan jabatan mentereng. Tapi berbeda dengan Labora Sitorus. Pada 2013 silam, Labora disebut memiliki rekening gendut. Padahal Labora hanya Polisi berpangkat Aiptu. Jauh dibawah pangkat Djoko. Lalu kenapa Labora bisa memiliki banyak uang?

Dilansir dari beberapa sumber, Labora akhirnya terciduk karena pada rekening pribadinya melakukan transaksi misterius yang mencapai Rp 1,5 triliun. Kabarnya transaksi itu terjadi karena pemberian keuntungan dari praktik pembalakan liar, penimbunan solar, dan pencucian uang yang dilakukan Labora.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"