Sebelum ketsuekigata populer dan dikenal sebagai teori kepribadian golongan darah, kita mengenalnya hanya melalui pelajaran sains aja.
Pengetahuan dan penggunaannya pun hanya sekedar untuk mengisi formulir transfusi darah di Palang Merah Indonesia.
Bisa dikatakan, sedikit sekali orang yang mengenal lebih dalam tentang golongan darah, kecuali mereka yang bergerak di bidang kesehatan atau relawan PMI aja.
Selain itu, masihkah kamu mengingat isi dari buku pelajaran tentang golongan darah? Biar ingatanmu segar kembali, yuk scrolling ke bawah.
Sejarah pembagian golongan darah
Pembagian golongan darah pertama kali dilakukan pada tahun 1900. Saat itu, Karl Landsteiner yang berasal dari University of Vienna menemukan alasan mengapa ada beberapa kasus transfusi darah yang berhasil dan gagal.
Penemuan itu pun menuntut Landsteiner dalam penemuan berupa pembagian jenis golongan darah manusia dalam bentuk ABO.
Awalnya, ia mencampurkan campuran bahan kimia dengan darah merah bersama staff pembantu. Ia mendemonstrasikan lalu menemukan, dari hasil percampuran itu, beberapa darah terlihat menggumpal, sedangkan beberapa jenis darah tidak.