Memang kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana itu sudah dilaporkan kepada Polisi. Terungkap ada 13 orang yang diduga menjadi korban setelah melakukan investasi di 212 Mart Samarinda. Kecurigaan muncul karena beberapa gerai banyak mengalami penutupan sepanjang tahun 2020.
Padahal dana yang terkumpul dari para investor cukup besar. Lalu para penyuplai dan distributor barang malah menagih uang karena sudah lama tidak dibayar, termasuk pembayaran tagian sewa tempat dan gaji pegawai yang sering terlambat.
Diduga masalah manajemen membuat 212 Mart banyak yang tutup di Indonesia. Dilansir dari Quora, salah seorang warganet mengatakan bahwa 212 Mart di Bogor, Jawa Barat masih ada, namun stok barang banyak yang kosong dan sepi pengunjung. Harganya pun lebih mahal dibandingkan minimarket lainnya. Istilah hidup segan mati tak mau layak disematkan pada 212 Mart.