Apakah Swalayan 212 Mart di Seluruh Indonesia Sudah Tutup? Terungkap Faktanya

Apakah Swalayan 212 Mart di Seluruh Indonesia Sudah Tutup? Terungkap Faktanya

Swalayan 212 Mart  merupakan salah satu merek minimarket yang didirikan Koperasi Syariah 212. 212 Mart muncul karena terkait gerakan umat Islam “212”  pada tahun 2016 silam dalam kasus penistaan agama yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Memang jumlah gerai 212 Mart tidak sebanyak minimarket lainnya seperti Indomaret atau Alfamart meskipun 212 Mart juga buka di dekat pemukiman masyarakat. Sama halnya dengan minimarket, 212 Mart juga menjual beragam barang-barang kebutuhan pokok, perlengkapan rumah tangga, alat tulis.

Namun perbedaan yang paling  mencolok adalah 212 Mart menjual produk-produk yang halal. 212 Mart juga menjadi penyalur barang produksi usaha mikro, kecil, dan menengah yang membuka usaha produksi di dekat lokasi tersebut. Artisnya prinsip 212 Mart adalah membantu usaha pelaku UMKM.

Apakah Swalayan 212 Mart di Seluruh Indonesia Sudah Tutup, Terungkap Faktanya (Suara.com)

Minimarket yang berwarna putih dalam corak bangunannya, memiliki keunikan. Misalnya setiap jam waktu Salat umat Islam, 212 Mart akan tutup sekitar 15 menit untuk mempersilahkan umat Islam di sekitar atau mungkin penjaga toko untuk melakukan ibadah Salat.

Lalu apakah 212 Mart kini sudah banyak yang tutup di Indonesia? Memang tak dipungkiri jumlah 212 Mart semakin sedikit. Banyak toko-toko yang sudah tutup. Diduga 212 Mart tidak bisa bersaing dengan dua raksasa minimarket yang lokasinya tidak jauh dari mereka yakni Indomaret dan Alfamart. Banyak warga bisa jadi akan lebih nyaman belanja ke Indomaret dan Alfamart karena sudah menjadi kebiasaan dibanding mencoba minimarket baru.

Ditambah beberapa kasus terkait 212 Mart mulai terungkap. Misalnya banyak investor 212 Mart yang mengalami kerugian setelah menggelontorkan uang cukup besar untuk melakukan investasi. Termasuk kasus dugaan penipuan Komunitas Koperasi Syariah 212 Mart di Samarinda, Kalimantan Timur.  Diduga ada penipuan dan penggelapan dana mencapai Rp 2 miliar.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"