"Saya juga ingin membuktikan jika pencapaian ini merupakan hasil didikan mereka yang susah payah membesarkan saya, walau pun mereka tidak sekolah di pendidikan formal," jelasnya.
Semasa hidupnya, Ezzy berusaha keras untuk mengubah nasib keluarganya agar bisa memiliki kehidupan yang lebih layak. Itu sebabnya, ia berusaha untuk mendapatkan kesempatan kuliah di luar negeri melalui program beasiswa.
"Selama enam bulan saya sediakan segala keperluan untuk kelengkapan permohonan. Saya tebalkan muka untuk membuat panggilan video dengan 58 alumni kampus dan mendapatkan tips dari mereka semua. Walaupun berbagai kesulitan, saya terkejut ketika keputusan yang menyatakan saya diterima masuk," ungkap Ezzy saat dihubungi mStar.
Wanita yang berasal dari Selayang Baru, Selaongor, Malaysia itu sebelumnya pernah mengikuti pertukaran pelajar di Amerika Serikat. Ezzy merasa terharu kini bisa kembali menjejakkan kaki ke New York untuk kuliah hingga 2025.
"Sebelum pergi belajar di negara asing, ibu dan bapak berpesan jangan tinggalkan salat. Sebab, mereka tidak bisa mengantarkan saya ke depan pintu masuk kampus. Mereka berulang kali berkata saya bisa membanggakan mereka," ucap wanita yang meraih Merit Fellowship Award itu.