Habib Rizieq Shihab pun menjadi sosok yang lantang menyuarakan perlawanan terhadap kemungkaran. Maka hal ini terlihat seperti harapan bagi para pengikutnya.
“Saya mau ajak merenung, mengapa banyak orang enggak percaya dengan pemerintah? Kemarin pas ada Pak Mahfud, saya bilang, sekarang jangankan ngomongin COVID-19. Ngomong dua tambah dua sama dengan empat, kalau pejabat yang bilang rakyat juga gak percaya,” kata Sudjiwo Tedjo.
"Karena apa? Karena tumpukan-tumpukan ketidakadilan (yang terjadi di dalam negeri)," lanjutnya.
Lebih jau, Sudjiwo Tedjo juga mengungkap ada sejumlah pihak di lingkungan pemerintahan yang mulanya menyepelekan Habib Rizieq. Padahal, lelaki yang selalu menggunakan sorban putih itu punya massa besar yang tersebar di mana-mana.
Sudjiwo Tedjo juga bicara mengenai kepulangan Habib Rizieq ke Tanah Air. Kepulangan Imam Besar FPI ini pun memicu kerumunan massa.
Menurut Sudjiwo Tedjo, perlu dipahami bahwa hal itu bukan sepenuhnya salah Habib Rizieq. Sebab, kerumanan juga bisa tercipta saat pemerintah menetapkan libur panjang.
“Jangan soal (kerumunan) di Petamburan, soal libur juga, kenapa harus ada libur panjang segala? Jadi kalau ada klaster baru, kita bisa mikir esensial, yang salah mereka yang berkerumun atau yang menciptakan libur panjang? Kita coba mikir esensial sekarang,” katanya.