Alasan Australia Ngebet Ingin Punya 'Hubungan Spesial' dengan Indonesia, 2050 Indonesia Bakalan Terjadi Sesuatu

Alasan Australia Ngebet Ingin Punya 'Hubungan Spesial' dengan Indonesia, 2050 Indonesia Bakalan Terjadi Sesuatu

Semenjak invasi Timor Leste hubungan antara negara kita dengan Australia nampak naik dan turun. Kadang adem kadang hangat.

Gara-gara itu hubungan antara kedua negara ini jadi biasa aja, tapi ternyata Australia itu pengen banget punya hubungan spesial dengan Indonesia loh gengs....

Hal itu dibuktikan dari beberapa kali pakar dan jurnalis Australia menyinggung soal masa depan Indonesia.

Hubungan Indonesia dengan Australia (Suara.com)

Menurut The Interpreter, Mike Callaghan, menulis studi PwC baru tentang Indonesia, di masa depan.

Tentang masa keemasan Indonesia, sebagai negara perkasa di dunia, dan pengaruhnya untuk melawan negara sekelas Tiongkok sekalipun.

Saat ini dikatakan Indonesia terus berkembang, dari waktu ke waktu dengan pertumbuhan ekonomi dan berbagai kemajuan lainnya.

Indonesia dikatakan bakal meninggalkan Australia sebagai negara maju dan bersaing dengan negara-negara perkasa lainnya.

Studi itu mengungkapkan, Indonesia kemungkinan akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat dunia tahun 2050.

Australia yang menempati urutan ke-19 pada skala PwC yang sama, sedang Indonesia berada di urutan ke-9.

Bahwa Indonesia sudah memiliki ekonomi yang lebih besar daripada Australia mungkin akan mengejutkan banyak orang Australia, yang cenderung tidak menganggap Indonesia sebagai negara yang setara atau bahkan sebagai negara normal .

Mengingat bobot ekonomi Indonesia, sikap tersebut sudah terlihat tidak sejalan dengan kenyataan.

Tetapi hal ini mungkin ditopang oleh fakta bahwa Indonesia tetap jauh lebih miskin daripada Australia dalam hal per kepala populasi.

Selain itu juga karena negara Indonesia, termasuk kekuatan militer dan aparat kebijakan luar negerinya, sangat lemah.

Jika negara Indonesia tidak direformasi, maka Indonesia era 2050 yang jauh lebih besar akan jauh di bawah bobotnya dalam hal diplomatik dan strategis.

Faktanya, tanpa sektor negara yang lebih mampu yang menyediakan perawatan kesehatan, pendidikan, regulasi ekonomi, dan infrastruktur yang lebih baik.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"