Alarm Buka Puasa Terunik dari Berbagai Daerah Indonesia, Penasaran?

Alarm Buka Puasa Terunik dari Berbagai Daerah Indonesia, Penasaran?

Banyak hal yang membuat Ramadhan selalu jadi bulan yang unik dan berbeda. Di bulan ini, ada tradisi unik bulan Ramadhan yang berbeda di setiap daerahnya. 

Kamu bisa menemukan berbagai macam kuliner tradisional, hingga hiburan dan kegiatan berbau spiritual. Perayaan dan ibadah dikerjakan besamaan dalam waktu satu bulan.

Tradisi buka puasa (tribunnews.com)

Nah, yang gak kalah menarik untuk diperbincangkan terkait puasa, selain tradisi  dan kuliner, adalah alarm buka puasa. FYI, setiap daerah punya cara tersendiri untuk mengabarkan waktu buka puasa, lho.

Saking uniknya, bakal bikin kamu lupa dan enggan untuk install aplikasi waktu sholat deh. Pasalnya, suara sirine buka puasa di bawah terbilang unik dan bikin kamu terhibur sendiri. Penasaran? Scrolling cuy.

Sirine Tua - Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Di Banda Aceh, suara alarm buka puasa dibunyikan dari Masjid Raya Baiturrahman. Menelisik sirine yang digunakan untuk memutar alarm, ternyata itu adalah peninggalan zaman Belanda!

Sirine tua (tribunnews.com)

Selama bulan Ramadhan, sirine tua ini dibunyikan sebanyak tiga kali. Yakni pada pukul 3 dini hari, imsak dan saat buka puasa.

Hatong - Subang

Masyarakat Subang memiliki cara tersendiri untuk mengabarkan waktu berbuka puasa. Caranya yakni dengan menggunakan suara bel listrik raksasa. Kita menyebutnya sirine. Oleh masyarakat setempat disebut sebagai Hatong.

Hatong (rri.co.id)

Menurut warga setempat, Hatong itu adalah warisan pada jaman penjajahan Inggris. Awalnya, hatong ini digunakan oleh pemerintah kolonial sebagai alarm untuk penanda jam kerja mulai, istirahat dan selesai.

Ngung - Blora

Blora memiliki bunyi dan nama yang unik untuk alarm buka puasa. Di sebelah barat rumah dinas Bupati, terdapat tiang sirine peninggalan pemerintah kolonial Belanda. Oleh masyarakat, tiang sirine itu disebut 'Ngung'.

Ngung (antvklik.com)

Awalnya, tiang sirine itu berfungsi untuk menandai serangan musuh. Kini, oleh pemerintah setempat, tiang sirine itu digunakan sebagai alarm buka puasa. Suaranya unik dan bisa menggantikan aplikasi waktu sholat, lho.

Suling buka puasa - Jombang

Bagi warga Jombang, puasa belumlah usai jika suara sirine yang berada di menara bekas pos penjagaan serdadu Belanda belum berbunyi.

Suling buka puasa (detik.com)

Meskipun adzam sudah berkumandang di televisi atau mushala terdekat, warga tak akan berani menyentuh makanan atau minuman jika suling belum dibunyikan. Unik, ya.

Bom dan Dung - Magelang

Di Kabupaten Magelang, pernah ada tradisi alarm buka puasa unik. Tradisi itu yakni membunyikan petasan atau disebut oleh masyarakat setempat sebagai 'bom dan dung'.

'Bom' adalah istilah dari masyarakat untuk menamai petasan yang berbentuk bola. Menjelang buka puasa, petasan ini dimasukan dalam tabung yang diarahkan ke udara.

Masjid Agung Magelang (republika.co.id)

Setelah itu, bom tersebut bakal meluncur disusul suara dentuman sangat keras. Suara inilah yang disebut masyarakat sebagai 'Dung'.

Kebiasaan ini sudah dilakukan turun temurun. Namun, akibat peraturan pemerintah yang melarang membunyikan petasan, tradisi ini pun perlahan menghilang.

Sebenarnya, masih ada beragam tradisi yang dilakukan sebagai alarm buka puasa dari berbagai daerah. Dan kalo kamu masih penasaran, pantengin terus artikel-artikel di Paragram, ya.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"