Penderita autophobia butuh kehadiran orang lain di sisinya agar bisa merasa nyaman. Mereka yang mengalami autophobia biasanya nggak yakin untuk melakukan segala sesuatunya seorang diri.
Pada akhirnya mereka merasa sangat tergantung dengan kehadiran orang lain di dekatnya.
Dalam dunia kesehatan sendiri, Autophobia lebih dikenal dengan Emotional Dependency Disorder. Ada beberapa ciri-ciri yang perlu diperhatikan, Gengs.
Salah satunya adalah kecenderungan memiliki keinginan berlebihan untuk mendapatkan perhatian dari orang lain.
Mereka juga akan lebih sering bergantung pada orang lain untuk melakukan segala pekerjaannya alias tidak mandiri.
Selain itu, mereka yang mengalami autophobia dikenal sebagai orang yang nggak tegas, cenderung menjadi orang yang sangat egois, dan suasana hatinya sering berubah-ubah.
Rasa cemas dan takut berlebihan yang dialami oleh penderita autophobia dapat meningkat menjadi depresi jika terus menerus dibiarkan.
Bagi orang-orang yang merasakan gejala phobia ini, dianjurkan untuk segera mendatangi psikiater agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Nggak cuma itu, dukungan moril dari orang-orang sekitar tentu sangat dibutuhkan.
Itu berguna sebagai motivasi untuk para penderita autophobia, Gengs.
Orang-orang terdekatnya punya peranan penting buat memberikan motivasi yang membangun. Dengan meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja, meski tanpa seseorang ada di sisinya.
Oke, Gengs, kayaknya kamu harus menjadi penyelamat para penderita autophobia. Dimulai dari tetangga kos kamu, mungkin. Wkwkwk.