5 Fakta Hasil Autopsi Brigadir J Yang Dibongkar Polwan Dokter Forensik Pertama Di Asia, Terungkap Alasan Otak Pindah Ke Perut

5 Fakta Hasil Autopsi Brigadir J Yang Dibongkar Polwan Dokter Forensik Pertama Di Asia, Terungkap Alasan Otak Pindah Ke Perut

Kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J yang menyeret pelaku Irjen Ferdy Sambo dan istri, Putri Chandrawati, masih terus menjadi sorotan publik. Salah satu yang menjadi perbincangan adalah terkait hasil autopsi.

Pasalnya, sejumlah kalangan sempat mencurigai ada kesalahan hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dokter forensik RS Polri, Jakarta. Terkait hal ini, Kombes. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F., yang merupakan Polwan dokter forensik pertama di Asia membeberkan fakta sebenarnya.

Mulai dari kecurigaan tentang dugaan adanya luka sayatan, luka bekas penganiayaan hingga organ tubuh yang berpindah tempat. Berikut 5 fakta hasil autopsi Brigadir J yang diungkap oleh polwan yang juga akrab disapa Dokter Hastry itu.

Tidak Ada Luka Penganiayaan

Jenazah Brigadir J Diautopsi Ulang (Solopos)

Sempat beredar informasi yang menyatakan ditemukan luka-luka bekas penganiayaan di tubuh Brigadir J sebelum penembakan terjadi. Namun terkait hal ini, Dokter Hastry menekankan bahwa tidak ada luka lain yang ditemukan di tubuh Brigadir J, selain luka tembak.

“Dan saya yakin waktu itu, kita diskusi bareng, tidak ada luka lain selain luka tembak. (Luka penganiayaan) enggak ada," ungkap Dr. Sumy Hastry yang dikutip dari YouTube VIVACOID pada Selasa, 20 September 2022.

Penjelasan Luka Sayatan

Dugaan penganiayaan ini semakin kuat karena ada kabar yang menyebut di tubuh Brigadir J terdapat luka sayatan. Namun menurut Dokter Hastry luka itu merupakan hal yang biasa karena akibat proses autopsi dan pasca autopsi yang dilakukan, mulai dari untuk mengambil peluru di dalam tubuh hingga memasukkan selang formalin karena jenazah dibawa ke luar pulau sehingga perlu diawetkan.

"Karena ada tindakan untuk mengambil peluru yang di dalam tubuh, tindakan untuk memasukkan selang formalin, karena jenazah mau dibawa ke luar pulau harus diawetkan, itu aja,” tegasnya. "Iya (Luka sayatan dari proses autopsi). Autopsi kan banyak yang diiris kan, di sini (leher), di sini (dagu), saya buka semua kepalanya," sambung Dr. Sumi Hastry.

Hasil Autopsi Pertama dan Kedua Sama



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"