Dalam peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional, seperti dikutip Microsite, bahasa disebut-sebut sebagai instrumen paling kuat untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Demi mendorong keragaman linguistik dan pendidikan multibahasa, promosi penyebaran bahasa ibu jadi penting.
Langkah ini juga untuk mengembangkan kesadaran penuh tentang tradisi lingustik dan budaya di seluruh dunia.
Sebenarnya, Hari Bahasa Ibu Internasional telah diperingati sejak tahun 2000. Tujuannya untuk mempromosikan perdamaian dan multibahasa di seluruh dunia untuk melindungi semua bahasa ibu di dunia.
Hari itu diumumkan oleh Konferensi Umum Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada November 1999 (30C/62). Tepatnya, dalam resolusi A/RES/61/266.
Resolusi Majelis Umum PBB itu meminta negara-negara anggotanya "untuk mempromosikan pelestarian dan perlindungan semua bahasa yang digunakan oleh orang-orang di dunia" pada 16 Mei 2009.
Resolusi itu disarankan oleh Rafiqul Islam, seorang warga berdarah Bangla yang tinggal di Vancouver, Kanada. Dia meminta kepada Kofi Annan mengambil langkah untuk menyelamatkan bahasa dunia dari kepunahan dengan mendeklarasikan Hari Bahasa Ibu Internasional.
21 Februari, tanggal yang diusulkan oleh Rafiq, merupakan tanggal yang juga diperingati sebagai tragedi pembunuhan tahun 1952 di Dhaka selama Gerakan Bahasa di Bangladesh.
Di tanggal yang sama tahun 1965, terjadi pula insiden pembunuhan tokoh nasionalis Afro-Amerika, Malcolm X. Ia dibunuh oleh anggota Nation of Islam di New York, Amerika Serikat. Sementara tahun 1972, dunia mencatat 21 Februari sebagai hari ketika detik-detik wahana antariksa Uni Soviet Luna 20 mendarat di Bulan.
Ya, pokoknya selamat memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional deh gengs. Semoga kita lebih cakap lagi berbahasa menggunakan bahasa ibu kita, sembari sesekali juga belajar bahasa lainnya.