Minum Teh Setelah Makan Bisa Berbahaya? Begini Penjelasannya

Minum Teh Setelah Makan Bisa Berbahaya? Begini Penjelasannya

Banyak orang mempercayai kalau mengkonsumsi air teh setelah makan bisa membahayakan kesehatan. Salah satunya adalah karena penyerapan nutrisi dalam tubuh akan terasa sulit.

Menurut dr Dion Haryadi melalui unggahannya di Instagram @dionharyadi (19/5), ia mengatakan, "Kandungan tanin pada teh memang bisa mengurangi penyerapan zat besi, yang lama kelamaan menyebabkan anemia defisiensi besi. Tapi nggak sesimpel itu juga (prosesnya)," kata dokter yang aktif berbagi edukasi seputar kesehatan ini.

Menurutnya, hal ini tetap tergantung dari seberapa teh yang diminum, kapan seseorang itu meminumnya dan apakah termasuk pada orang yang beresiko kekurangan zat besi atau tidak.

Golongan orang tersebut bisa terjadi pada bayi, anak-anak, remaja, wanita usia produktif, ibu hamil dan menyusui, hingga orang yang sedang diet vegetarian.

"Kalau konsumsi tehmu tidak berlebihan dan nggak sering, terus kamu juga tidak termasuk dalam populasi berisiko, maka minum teh setelah makan seharusnya aman." Hal ini tidak langsung membuat zat gizi makanan jadi percuma.

Ia juga menjelaskan soal banyak yang mengklaim jika minum teh bisa menghambat penyerapan protein. "Itu nggak tepat. Proteinnya tetap bisa terserap kok," katanya.

Menurutnya, jika seseorang hobi mengkonsumsi air teh, sebaiknya konsumsi lebih banyak makanan yang mengandung tinggi zat besi seperti daging merah, kacang-kacangan, jeroan, tahu hingga seafood.

"Kasih jarak setidaknya 1 jam antara waktu makan dan minum teh. Pertimbangkan juga suplementasi zat besi untuk remaja wanita dan wanita usia produktif. Saran dari WHO adalah 30-60 mg per hari selama 3 bulan," ujar dr Dion. Untuk jumlah lebih tinggi, ia menyarankan konsultasi lebih dulu dengan dokter.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"