Pradiabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal, tetapi belum cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2. Meskipun sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, pradiabetes adalah peringatan penting bahwa tubuh mulai mengalami gangguan dalam mengelola glukosa.
Mengenali gejala dan faktor risiko pradiabetes sangat penting agar penanganan bisa dilakukan lebih awal, mencegah berkembangnya diabetes dan komplikasi serius lainnya seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan saraf.
Gejala Umum Pradiabetes
Banyak orang dengan pradiabetes tidak menyadari kondisinya karena gejalanya cenderung ringan atau tidak terasa sama sekali. Namun, beberapa tanda berikut bisa menjadi petunjuk awal:
Sering merasa haus (polidipsia)
Peningkatan kadar gula dalam darah membuat tubuh kehilangan lebih banyak cairan, sehingga Anda bisa merasa haus terus-menerus.
Sering buang air kecil (poliuria)
Ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan gula, yang menyebabkan sering buang air kecil, terutama di malam hari.
Mudah lapar (polifagia)
Meskipun makan cukup, tubuh tidak bisa menggunakan glukosa dengan efisien, sehingga Anda merasa lapar terus-menerus.
Kelelahan tanpa sebab yang jelas
Karena tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi secara efektif, Anda bisa merasa cepat lelah meski tidak melakukan aktivitas berat.
Penglihatan kabur
Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan cairan berpindah ke lensa mata, mengganggu kemampuan melihat dengan jelas.
Luka yang sulit sembuh
Proses penyembuhan luka melambat karena sirkulasi darah dan sistem imun mulai terganggu.
Kulit menghitam di lipatan tubuh (acanthosis nigricans)
Munculnya area kulit yang lebih gelap dan tebal, biasanya di leher, ketiak, atau selangkangan, bisa menjadi tanda resistensi insulin.
Faktor Risiko Pradiabetes
Selain mengenali gejala, penting juga untuk memahami siapa saja yang lebih berisiko terkena pradiabetes, antara lain:
Berat badan berlebih atau obesitas
Gaya hidup kurang gerak (sedentari)
Riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2
Usia di atas 45 tahun
Riwayat diabetes gestasional (diabetes saat hamil)
Tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol tidak normal
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Gejala Ini?
Jika Anda mengalami satu atau lebih gejala di atas, terutama jika memiliki faktor risiko, sebaiknya lakukan pemeriksaan gula darah. Pemeriksaan yang umum dilakukan meliputi:
Tes glukosa darah puasa (FPG)
Tes toleransi glukosa oral (OGTT)
Tes HbA1c (untuk melihat rata-rata kadar gula darah selama 2–3 bulan terakhir)