7 Kesalahan Diet Rendah Karbohidrat yang Harus Dihindari Kalau Kamu Mengidap Diabetes

7 Kesalahan Diet Rendah Karbohidrat yang Harus Dihindari Kalau Kamu Mengidap Diabetes

Karbohidrat meningkatkan kadar gula darah. Mengurangi karbohidrat dan beralih ke diet rendah karbohidrat adalah strategi nutrisi umum untuk menurunkan kadar glukosa darah. Tampak baik untuk penderita diabetes kan ya? Tapi nyatanya gak selalu gitu loh gengs.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Juli 2020 di Clinical Nutrition ESPEN menemukan bahwa diet rendah karbohidrat dan tinggi protein adalah strategi efektif untuk meminimalkan lonjakan gula darah pada penderita diabetes tipe 2.

Dan dalam sebuah penelitian kecil yang diterbitkan pada Juni 2019 di Journal of Clinical Investigation, diet rendah karbohidrat terbukti membantu orang dengan sindrom metabolik.

Diabetes tipe 2 (indianaexpres.com)

Meskipun demikian, mengikuti diet rendah karbohidrat, terutama jika menderita diabetes tipe 2, tidaklah semudah mengurangi karbohidrat.

Berikut adalah tujuh kesalahan diet rendah karbohidrat yang paling umum dan harus dihindari untuk manajemen gula darah yang lebih baik dan kesehatan secara keseluruhan.

1. Tidak mencoba diet rendah karbohidrat lain

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan "rendah karbohidrat" bervariasi dari orang ke orang dan peneliti ke peneliti. Tidak ada rekomendasi yang disepakati secara universal tentang berapa banyak karbohidrat yang harus kamu makan pada diet rendah karbohidrat, jelas Patti Urbanski, RD, CDCES, ahli diet klinis di Program Perawatan Diabetes Rumah Sakit St.Luke di Duluth, Minnesota.

Mana yang tepat untuk kamu? Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan saat memutuskan berapa banyak karbohidrat yang harus dikonsumsi seseorang setiap hari. Beberapa faktor ini termasuk seberapa baik kadar gula darah terkontrol, obat atau insulin saat ini, kondisi kesehatan tambahan, preferensi makanan, anggaran, dan tujuan kesehatan.

2. Gak komunikasi dan konsultasi pada dokter

Dokter bisa bantu menentukan pendekatan rendah karbohidrat yang tepat, tetapi juga dapat membantu menghindari efek samping yang buruk, berpotensi berbahaya, atau mengancam nyawa dari diet rendah karbohidrat untuk membantu mengelola diabetes tipe 2.

Kamu dan dokter mungkin perlu menurunkan atau mengganti obat-obatan untuk menghindari gula darah rendah, atau hipoglikemia; komplikasi kardiovaskular; dan ketoasidosis diabetik (DKA), yang merupakan keadaan darurat kesehatan.

Terutama berlaku untuk orang yang memakai insulin, obat-obatan yang mempromosikan insulin, atau obat tekanan darah, kata Urbanski. Selain itu, penghambat SGLT2, obat oral yang membantu ginjal dalam menurunkan kadar glukosa darah, mendorong beberapa orang ke dalam DKA yang berpotensi fatal, dengan asupan rendah karbohidrat yang semakin memperburuk risiko tersebut.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"