Kita semua melakukannya! Kita menyentuh wajah berkali-kali setiap hari. Hidung gatal, mata lelah, menyeka mulut dengan punggung tangan bahkan memencer jerawat yang bikin hati kesal.
Menyentuh wajah secara signifikan dapat meningkatkan risiko infeksi flu atau virus flu, terutama virus corona. Kudu dihentikan kebiasaan ini gengs.
Mulut dan mata adalah area di mana virus dapat masuk ke dalam tubuh dengan paling mudah, dan yang diperlukan hanyalah menyentuhnya dengan jari yang sudah membawa infeksi.
Meskipun kita dapat dengan mudah menghindari berada di dekat seseorang yang jelas-jelas sakit, atau mengambil tindakan pencegahan terhadap virus yang ada di udara menggunakan masker, menghindari virus saat berada di permukaan hampir tidak mungkin.
Para ilmuwan yang meneliti perilaku ini menemukan bahwa orang-orang terus-menerus menyentuh wajah mereka.
Dalam satu sumber studyTrusted 2008, 10 subyek masing-masing diamati sendirian di lingkungan kantor selama 3 jam. Peneliti menemukan mereka menyentuh wajah mereka rata-rata 16 kali per jam.
Studi lain dari 2015Trusted Source mengamati 26 mahasiswa kedokteran di sebuah universitas di Australia untuk mengetahui bahwa mereka menyentuh wajah mereka 23 kali per jam. Hampir setengah dari sentuhan wajah melibatkan mulut, hidung, atau mata, yang merupakan jalur termudah bagi virus dan bakteri untuk memasuki tubuh kita.
"Ketika bekerja secara aktif, orang-orang akan sering menggerakkan kaki, bermain dengan rambut, atau menyentuh wajah. Pasti membantu untuk mengetahui kapan kamu paling rentan terhadap kegiatan seperti itu dan mencoba untuk tetap sadar, selama pertemuan, menelpon, atau saat asyik bekerja," kata Dr. Alex Dimitriu, psikiatri dan pendiri dari Psychiatry & Sleep Medicine, di Menlo Park, California, dikutip dari Healthline.
Jadi, kita mengambil tindakan pencegahan seperti mencuci tangan kita sesering mungkin. Tapi ini hanya bisa membantu jika kita juga menghindari menyentuh wajah.
"Cincin, perhiasan, atau bahkan gelang karet di sekitar pergelangan tangan dapat berfungsi sebagai pengingat untuk meningkatkan kesadaran tangan, dan idealnya untuk mengingat agar tidak menyentuh wajah Anda," kata Dimitriu.
"Namun, sesuatu harus berbeda untuk mendorong perilaku 'berbeda' dan tidak otomatis," tambahnya.
Zachary Sikora, PsyD, seorang psikolog klinis di Northwestern Medicine Huntley Hospital di Huntley, Illinois, menawarkan tips berikut untuk menghindari menyentuh wajah Anda selama wabah korona.
1. Membuat notes sebagai pengingat
Dia menambahkan bahwa menempatkan pengingat seperti Post-it notes di rumah atau kantor bisa membantu.