Begini Cara Mengembangkan Kreativitas dan Imajinasi Anak

Begini Cara Mengembangkan Kreativitas dan Imajinasi Anak

Imajinasi adalah pintu menuju berbagai kemungkinan. Imaginasi mendorong perkembangan kognitif dan sosial. Semua orang ingin membesarkan anak-anak yang mencapai potensi intelektual dan sosial/emosional tertinggi mereka. Dalam pendidikan anak usia dini, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah yang kreatif menjadi tujuan tumbuh kembang anak.

Jika ayah bunda ingin anak tumbuh menjadi pribadi kreatif, kritis, dan dapat berpikir 'out of the box', berikut tips untuk memupuk imajinasi dan kreativitas anak:

1. Habiskan waktu di luar ruangan.

Manfaat alam bagi tumbuh kembang anak memang tiada habisnya. Karena alam terus berubah, alam memberikan banyak peluang untuk penemuan, kreativitas, dan pemecahan masalah. Alam menginspirasi anak-anak untuk berpikir, bertanya, membuat anggapan, dan mengembangkan pikiran kreatif. Anak-anak dapat menggambar di pasir, membuat desain dengan ranting, membangun benteng dengan dahan, atau sekadar berbaring di tanah dan memandang ke langit.

2. Ciptakan skenario.

Membiarkan anak bermain di luar dapat membuatnya kreatif (todaysparent.com)

Ketika anak menciptakan sebuah skenario, dia mencoba banyak peran berbeda dan mengatur pikirannya sambil mengembangkan keterampilan sosial dan verbal. Dorong anak untuk bermain di rumah, bermain peran, menciptakan kebun binatang, peternakan, stasiun luar angkasa, sekolah, atau toko.

Biarkan anak memimpin waktu bermain mereka. Jika anakmenyukai pahlawan super, anggaplah kekuatan yang diinginkan anak sebagai perasaan kekuatan supernya sendiri. Pertimbangkan untuk meminta anak menciptakan pahlawan super baru!

2. Aktivitas verbal.

Dari sajak hingga teka-teki, suara konyol hingga fonik, mengarang lirik hingga nada umum, aktivitas interaktif verbal dapat menginspirasi dan memupuk pikiran kreatif. Secara bersamaan, aktivitas ini membangun kosa kata dan membantu anak mempelajari fonik. Permainan ini juga merupakan cara sempurna dan menyenangkan untuk menghabiskan waktu dalam perjalanan mobil.

3. Melakukan kegiatan seni.

Seni adalah ekspresi kreatif yang memupuk imajinasi, bukan pelajaran untuk mengikuti arahan. Melalui lukisan, musik, playdough, gambar atau media lainnya, anak bisa belajar mengelola emosi mereka, membuat keputusan, dan mengekspresikan ide-ide mereka.

Aktivitas seni dapat memberikan rasa kebebasan namun juga mendorong fokus dan konsentrasi.

Kegiatan seni juga mengembangkan keterampilan motorik halus dan koordinasi tangan-mata. Selain itu, kegiatan ini bisa membangun rasa percaya diri karena anak memperoleh rasa penguasaan terhadap materi sehingga menghasilkan kreasi baru.

4. Berbagi kegiatan literasi.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"