Valve Merilis Game Baru, Janji Gaben untuk Kembali Membuat Game

Gaben Newell, pendiri perusahaan Valve, mengatakan bahwa perusahaanya akan kembali ke jalur bisnis produksi game setelah sekian lama vakum. Terakhir kali Valve merilis game berukuran penuh adalah saat tahun 2013 untuk game Dota 2. Kali ini Gaben akan datang membawa judul "Artifact" bersama perusahaanya.

Artifact adalah permainan kartu digital semacam Hearthstone. Meskipun permainan baru, tetapi semesta yang digunakan Artifact adalah semesta Dota 2. Begitu juga dengan aturan-aturan di dalam gameplay-nya.

Artifact sendiri telah ditentukan tanggal rilisnya oleh Valve. Yaitu pada tanggal 28 November 2018. Sedangkan peramainan ini akan diumumkan secara publik pada perhelatan turnamen terbesar tahunan Dota 2, The International. 

Gaben mengaku bahwa beberapa waktu yang lalu Valve memang tidak berfokus pada produksi game. Perusahaan ini memilih untuk berinvestasi dalam game yang ada (Counter-Strike: Global Offensive, Dota 2 dan Team Fortress 2), serta dalam perangkat lunak (Steam) dan perangkat keras (VR, Steam Controller). Investasi dalam perangkat keras, kata Newell, mampu membayar deviden untuk Valve dan memberi perusahaan peluang yang jarang dimiliki perusahaan lain.

“Kami selalu sedikit cemburu dengan perusahaan seperti Nintendo,” kata Newell. “Ketika Miyamoto sedang duduk dan memikirkan versi Zelda atau Mario berikutnya, dia bisa berpikir seperti apa pengontrolnya, seperti apa grafik dan kemampuan lainnya."  

Perusahaan seperti Nintendo ini dapat membuat perangkat keras terlihat sebaik mungkin karena mereka sendiri yang  mendesain perangkat lunak sehingga dapat benar-benar memaksimalkannya.

Newell juga berjanji bahwa perusahaanya akan bekerja untuk membuat game baru. Termasuk sebuah game single player yang utuh. Meskipun mereka sama sekali belum memberikan petunjuk tentang game yang paling ditunggu para fans Valve. Yaitu kelanjutan seri Half-Life. Kita tunggu saja kejutan dari Lord Gaben ini.