Umur OnePlus 6T sebagai ponsel flagship perusahaan terhitung belum terlalu tua. Namun CEO OnePlus, Pete Lau menyampaikan sebuah kabar yang akan menggeser posisi ponsel ini. Dalam sambutan yang disampaikannya dalam KTT Teknologi Qualcomm di Hawaii, Lau mengatakan bahwa tahun 2019 mendatang perusahaan akan memeiliki smartphone pertama yang menggunakan chipset Snapdragon 855 terbaru.
Sempat beredar kabar bahwa OnePlus mendapat akses ke Snapdragon 855 mendahului kompetitor pembuat ponsel pintar lainnya. Tentu saya pernyataan dari Lau mengkonfirmasi hal ini. Sedangkan untuk dukungan teknologi 5G, OnePlus sepertinya akan memisah kedua lini proyek ini. Bisa jadi di masa yang akan datang ponsel berbasis 5G akan memiliki merek dagang yang lain, sedang prosesor Snapdragon 855 akan dimiliki OnePlus 7.
Namun yang seharusnya menjadi concern adalah tak banyak yang mengarapkan OnePlus untuk menghadirkan perangkat terlebih dahulu. Pasalnya sebagai perusahaan, OnePlus baru merilis perangkat pertamanya empat tahun lalu. Konsumen boleh sangsi bahwa perusahaan ini berlum memiliki infrastruktur yang kuat untuk mendukung teknologi terbaru. Apa yang sebenarnya terjadi dibalik anak dari OPPO tersebut.
Bahkan fakta yang lebih menarik adalah OnePlus mendapat tanggung jawab untuk membangun perangakat 5G pertama di Eropa. Sedangkan kita tahu bahwa untuk kawasan Amerika Serikat saja perushaan sekelas Verizon dan AT&T masih bergantung dengan Samsung, yang dianggap memiliki latar belakang kuat dalam riset 5G dan dan hubungan bisnisnya yang panjang dengan kedua operator.
Tentu saja OnePlus tidak memiliki warisan yang sama dengan Samsung, tetapi mereka dengan berani telah berbicara tentang pekerjaannya sendiri dalam proyek 5G selama beberapa bulan terakhir: perusahaan menyebutkan di Twitter bahwa mereka telah melakukan panggilan telepon dan men-tweet melalui koneksi data berkecepatan tinggi tersebut.
Waktu peluncuran OnePlus untuk pasaran di Eropa tidak terlalu mengejutkan - Presiden Qualcomm Cristiano Amon menunjukkan dalam pidatonya bahwa industri nirkabel secara keseluruhan bergerak "pada kecepatan yang sama untuk peluncuran 2019" untuk 5G. Meski begitu, pesan di sini jelas: 5G akan datang, dan Qualcomm ingin mendapatkan sebanyak mungkin mitra dan pengguna di udara.