Masih segar diingatan kita ketika awal tahun ini LG merilis ponsel baru bernama V60 ThinQ. Ponsel kelanjutan seri V ini uniknya malah tidak dipasarkan di Korea Selatan sebagai negara asal perusahaan tersebut.
Tidak dijelaskan mengapa LG malah menyerah di pasaran domestik. Tetapi baru jelas sekarang bahwa mereka ingin mengembalikan kejayaan penamaan ponsel yang tak lagi didominasi seri alfabet.
Mereka dulu pernah memiliki ponsel yang memiliki penamaan unik seperti Chocolate, Lollipop, atau Icecream. Nama-nama ini menjadi representasi desain ponsel yang menonjol sekaligus mudah diingat oleh konsumen. Terutama Korea Selatan yang gemar desain-desain lucu.
Melalui LG Velvet perusahaan ingin menyasar pasar ponsel paling dominan. Yakni mid-upper yang ingin tampil stylish dan mewah tanpa harus membeli smartphone flagship dengan harga yang kadang nggak masuk akal.
Velvet dibayangkan adalah sebuah ponsel yang sangat mewah dengan desain yang lembut dan halus. Kehalusan ini diterjemahkan pada bentuk ponsel yang hampir tidak memiliki siku. Termasuk sisi layar yang melengkung di sebelah kanan dan kirinya.
Layout kamera pun dibuat sangat berbeda dengan kebanyakan smartphone flagship. Mereka terkadang memberi petunjuk dengan kotak gelap atau mata serangga untuk menunjukan seberapa powerful tersebut.
Sedangkan Velvet mencoba untuk menyatukan lensa kamera ke dalam body dengan pengaturan vertikal. Hasilnya seperti tetesan air sehingga banyak pihak menyebutnya sebagai ponsel 'Teardrop'.